
JURNAL TIPIKOR – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo meluapkan kemarahannya terhadap Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules Rozario Marshal.
Kemarahan itu dipicu oleh pernyataan Hercules yang dinilai menghina purnawirawan TNI, khususnya terhadap Jenderal (Purn) Sutiyoso.
Hercules yang terkenal sebagai penguasa preman Jakarta, mengatai mulut Sutiyoso bau tanah.
“Pak Sutiyoso gak usah menyinggung ormas. Kalau saya bilang, mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” ujarnya.
Baca juga 500 Orang Ikuti Pelatihan Baca Tulis Al-Qur’an, Erwin Angkat Jempol
Pernyataan tersebut dinilai tidak pantas dan merendahkan martabat seorang purnawirawan yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.
“Pernyataan Hercules tersebut sangat tidak pantas dan melukai perasaan kami, para purnawirawan TNI. Kami tidak terima senior kami, Jenderal Sutiyoso, dihina seperti itu,” ujar Gatot Nurmantyo dalam keterangan persnya.
Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa purnawirawan TNI adalah bagian dari keluarga besar TNI yang harus dihormati dan dijaga kehormatannya. Ia meminta Hercules untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada Jenderal Sutiyoso dan seluruh purnawirawan TNI.
“Kami meminta Hercules untuk segera meminta maaf secara terbuka. Jika tidak, kami akan mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan,” tegas Gatot Nurmantyo.
“Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan biarkan provokasi-provokasi seperti ini merusak suasana kondusif yang telah kita bangun,” pungkas Gatot Nurmantyo.
Baca juga Situasi Sempat Memanas Saat Peringatan Hari Buruh di Taman Cikapayang Bandung
Dalam tayangan YouTube Refly Harun pada Kamis (1/5/2025), Gatot menilai pernyataan Hercules sebagai bentuk ketidaksopanan.
Ia juga membongkar masa lalu Hercules yang disebutnya pernah menjadi tenaga bantuan operasi (TBO) di Timor Timur, membantu prajurit TNI mengangkut logistik militer.
“Dia dulu dibantu, dibawa ke Jakarta dan Solo agar hidupnya lebih baik. Tapi sekarang malah menghina para pensiunan yang justru telah membawanya ke sini sejak tahun 80-an,” kata Gatot.
Lebih lanjut, Gatot menegaskan bahwa jasa Hercules di masa lalu tidak lebih dari tugas mengangkat barang-barang militer, dan mempertanyakan anggapan publik bahwa Hercules dilindungi oleh Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.
“Jasanya ya cuma angkut-angkut barang, itu pun dibayar. Kalau ikut Pak Prabowo mungkin karena hatinya baik. Tapi saya yakin bukan Prabowo juga yang bawa dia ke Jakarta,” tambahnya.
“Pak Sutiyoso itu bintang tiga, saya juga pernah berdarah-darah di Timor Timur. Semua TNI pasti jadi purnawirawan. Kalau negara dikuasai preman, maka kehancuran akan datang,” ujar Gatot.
“Hercules itu preman,” tambah Gatot.
Awal Ketegangan
Ketegangan antara Gatot dan Hercules bermula dari pernyataan Forum Purnawirawan TNI-Polri yang meminta Gibran Rakabuming Raka diganti dari jabatan Wakil Presiden.
Menanggapi hal itu, Hercules menyindir keras para purnawirawan dan mengeluarkan pernyataan yang dianggap menghina.
“Katanya mau kudeta presiden, kepala kamu saya kudeta,” ucap Hercules disertai tawa, menanggapi wacana pemakzulan yang dilontarkan forum tersebut.
Hercules juga menyampaikan kritik terhadap Sutiyoso yang mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas).
Menurut Sutiyoso, ormas saat ini cenderung berlaku seperti preman dan berpakaian menyerupai militer, sehingga perlu ada regulasi yang mengatur.
“Pak Sutiyoso gak usah menyinggung ormas. Kalau saya bilang, mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” ujar Hercules.
(AT)