
JURNAL TIPIKOR – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS Republik Indonesia melalui lembaga BAZNAS Tanggap Bencana menggelar pelatihan Fasilitator Kampung Tanggap Bencana dan Madrasah Aman Tanggap Bencana tahun 2024 selama 5 hari yang bertempat di Wisma Sargede Umbulharjo Yogyakarta, senin (11/11/24).
Pelatihan dilaksana sejak tanggal 11 sampai 15 November 2024 dan dibuka langsung oleh Kepala Divisi Kebencanaan BAZNAS RI ibu Dian Aditya Mandana Putri dan juga dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS DIY ibu Puji Astuti dan perwakilan dari BNPB Bidang Pencegahan Bapak Hadi Sutrisno.
Dikesempatan ini Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kuningan mendelegasikan 2 Orang dari Lembaga BAZNAS Tanggap Bencana untuk mengikuti Pelatihan tersebut yang bernama Mohamad Entus dan Nova Rizky Sugema.
Baca juga Lomba Musik Angklung Rhymba Fest-3 Meriahkan Gedung Lokantara Budaya RRI Bandung
Puji Astuti Ketua BAZNAS DIY menyampaikan bahwa bencana itu tidak bisa dihindari, namun bisa diminimalisir dampaknya.
“kami ucapkan selamat datang di jogja, kami berterima kasih jogja dipilih untuk lokasi kegiatan kampung tanggap bencana dan madrasah tanggap bencana. Semoga selama di jogja mendapatkan kesan yang baik dan ilmu yang bermanfaat”, ucapnya.
Ditempat yang sama Hadi Sutrisno Mewakili Deputi Bidang Pencegahan BNPB menyampaikan bahwa dengan besarnya potensi bencana di Indonesia maka dibutuhkan kesiapsiagaan dan mitigasi untuk pengurangan risiko bencana.
“kita ketahui bahwa Indonesia ini rawan bencana, maka kesiapsiagaan dan upaya-upaya mitigasi bencana menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak dari bencana tersebut. Dan perlu diketahui bahwa bencana adalah urusan semua pihak, jadi bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Kehadiran BAZNAS dengan program KATANA dan MANTAB ini sangat membantu dalam upaya mitigasi bencana di masyarakat”, jelasnya.
Baca juga Kajati Sulsel Gagas Pembentukan Satgas Percepatan Investasi Untuk Pertumbuhan Ekonomi Tinggi.
“Ada 500.000 unit sekolah dan sekira lebih dari 50% berada pada posisi rawan bencana. Maka berangkat dari data inilah, sangat dibutuhkan sistem penanggulangan bencana di satuan pendidikan. Inilah yang menjadi dasar awal SPAB ini dibentuk”, jelas Direktur PMPK Kemendikbud Nuwrile melalui siaran daring.
Selain itu Kepala Divisi Kebencanaan BAZNAS RI Dian Mandala Putri saat membuka kegiatan Pelatihan Fasilitator KATANA dan MANTAB ini menyampaikan bahwa konsep dari penyaluran zakat dan dana umat ini di jadikan konsep penguatan kesiapsiagaan dalam masyarakat.
“Kita sadar bahwa kita tidak selalu bisa hadir bersama mustahik, terutama ketika terjadi bencana. Maka dari itu, kita dorong pemanfaatan dana zakat infak dan sedekah ini untuk membentuk ketangguhan atau kesiapsiagaan dalam masyarakat ketika terjadi bencana diwilayahnya”, jelasnya.
Baca juga Prabowo dan Xi Jinping Saksikan Penandatanganan Sejumlah MoU Kerja Sama Indonesia-Tiongkok
“Pelatihan fasilitator KATANA dan MANTAB Ini kita harapkan ke depannya bisa direplikasi oleh BAZNAS-BAZNAS di daerah, agar lebih banyak lagi KATANA dan MANTAB yang terbentuk, bukan lagi mengacu dari pusat”, tambahnya.
Kegiatan pelatihan Fasilitator Kampung Tanggap Bencana dan Madrasah Tanggap Bencana KATANA-MANTAB tahun 2024 yang digelar di Wisma Sargede Yogyakarta diikuti oleh sekira 56 personil BAZNAS Tanggap Bencana perwakilan dari 29 BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/kota.(Deden)