
SIAK, JURNAL TIPIKOR– Masyarakat Kabupaten Siak kembali menyuarakan kepeduliannya terhadap aset daerah seluas 5.444 hektar yang dinilai sangat strategis.
Aset ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung perekonomian lokal, khususnya dalam membuka lapangan kerja dan mendorong kewirausahaan di kalangan generasi muda Siak.
Seorang tokoh masyarakat, yang dikenal vokal dalam isu aset daerah, Farizal sapaan akrabnya menegaskan bahwa lahan seluas 5.444 hektar ini bukan aset biasa.
“Lahan seluas 5.444 hektar ini berada di kawasan strategis yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka, sehingga memungkinkan untuk disandari kapal tanker bermuatan besar,” ujarnya.
Baca juga Wabup Garut dan Suami Siap Diperiksa Terkait Insiden Pesta Rakyat yang Menelan Korban Jiwa
Ia menambahkan bahwa mendapatkan lahan seluas ini di lokasi strategis tersebut sangatlah sulit, bahkan dengan dana sekalipun.
“Apalagi sekarang, saat kita sedang butuh pemasukan untuk APBD dari berbagai sumber,” imbuhnya.
Beberapa tokoh sentral yang berperan dalam pengadaan Lahan KITB (Kawasan Industri Tanjung Buton) ini adalah Arwin AS (mantan Bupati Siak), serta beberapa individu lainnya seperti Endang Sukarelawan, Irvan Gunawan, dan almarhum Khairuddin Yunus (mantan Ketua DPRD).
Tokoh masyarakat tersebut juga mendesak agar potensi ini segera dimanfaatkan tanpa penundaan. “Tidak ada kata ‘Tunggulah, nanti kita benahi’. Sekarang waktunya kita bertindak,” tegasnya.
Baca juga Dipaksa Kosongkan Gedung Pers oleh Bupati Lucky Hakim, Wartawan Indramayu Melawan
Kawasan ini diyakini memiliki nilai ekonomi dan geostrategis yang sangat tinggi, dengan potensi besar untuk menjadi katalisator kemajuan daerah.
Pemanfaatannya diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan sektor industri dan bisnis baru yang berpihak pada anak negeri, khususnya anak-anak muda dari 14 kecamatan di Kabupaten Siak.
Sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan pengawasan pengelolaan aset ini, sang tokoh bahkan pernah membentangkan spanduk protes di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi ini menjadi simbol perlawanan terhadap potensi penyalahgunaan aset dan panggilan moral untuk tata kelola yang lebih bersih.
Pertanyaan: Bagaimana menurut Anda, langkah konkret apa yang sebaiknya diambil pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan aset strategis ini benar-benar membawa manfaat maksimal bagi Kabupaten Siak?
(Irwansyah)
Thank you for going into detail without overcomplicating things. It’s very refreshing!
I always learn something new here.
Thanks for sharing such detailed content.
I’ve shared this article with a few friends already. Thanks for putting out such great content.
I appreciate how thorough and organized your posts are. This one was especially useful.