
Sukabumi, Jurnaltipikor.com,-Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi yang berlokasi di Cisarua Bojong, Desa Bojonglongok, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, merupakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) melalui Kementerian Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) diduga tidak sesuai volume dan menjadi sorotan, Kamis (11/09/2025).
Dari informasi yang terpampang di lokasi proyek, pekerjaan peningkatan jaringan irigasi tersebut menelan anggaran sebesar Rp. 195.000.000 bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2025, dengan Nomor Kontrak : HK.02.01/PPK OPSDA III-AV/P3TGAI/247/2025 dan waktu pelaksanaan selama 66 Hari Kalender
Diduga, proyek yang dikerjakan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dikerjakan secara asal-asalan sehingga tidak sesuai spesifikasi teknis yang seharusnya.
Baca juga KPK Mendalami Aliran Uang THR yang Diduga Hasil Pemerasan TKA di Kemenaker
Pasalnya, saat awak media melaksanakan fungsinya sebagai kontrol sosial ke lokasi proyek, terpampang papan proyek yang dimana tanpa mencantumkan Volume pekerjaan dan untuk pengerjaan pondasi diduga tidak dikerjakan sesuai aturan yang sudah ditetapkan yaitu sedalam 30 cm. Pondasi tampak hanya dihamparkan tanpa kedalaman memadai dan titik pondasi pun digenangi air.
Pelaksanaan pembangunan P3-TGAI yang mestinya menjadi sarana penting bagi peningkatan produktivitas pertanian, justru dinilai terkesan asal jadi tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan. Hal ini menimbulkan kesan kurang profesional dari pihak pelaksana kegiatan.
Kondisi tersebut pun mengindikasikan akan lemahnya pengawasan dari pihak pendamping maupun instansi terkait. Jika dibiarkan, hal ini tentu akan merugikan keuangan negara karena dana pembangunan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga KPK Mendalami Keterangan Selebgram Lisa Mariana Terkait Kasus Korupsi Bank BJB
Perlu diketahui, bahwa pelaksanaan proyek ini dikerjakan secara swakelola oleh petani dengan adanya pendampingan dari tenaga ahli yang fungsinya untuk membantu memberikan arahan teknis selama pelaksanaan proyek.
Saat awak media jurnaltipikor.com mengkonfirmasi kepada Ketua pelaksana P3A Super, melalui sambungan Telpon dan juga Chat WhatsApp, awak media tidak mendapat jawaban.
Untuk itu, awak media mendesak pihak BBWS agar mengambil langkah tegas kepada para pihak terkait baik itu Ketua Pelaksana dan juga tenaga ahli yang diduga tidak profesional dalam melaksanakan pembangunan jaringan irigasi dari P3-TGAI ini.
Penegakan aturan teramat sangat penting demi mencegah terjadinya potensi kerugian Negara.
(Tim)
2 thoughts on “Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi P3-TGAI di Cisarua Bojong Diduga Tidak Sesuai Volume”