
BANDUNG, JURNAL TIPIKOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menegaskan komitmennya untuk segera meningkatkan kenyamanan dan kualitas belajar bagi siswa-siswi SMP Negeri 67 Bandung.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, saat meninjau aktivitas hari pertama masuk sekolah di lokasi sementara SMPN 67, Senin (14/7).
Kunjungan Erwin merupakan respons cepat Pemkot Bandung terhadap aspirasi masyarakat, khususnya Komite Sekolah SMPN 67, yang prihatin dengan kondisi pembelajaran yang masih menumpang di SMPN 47 Bandung.
Wakil Wali Kota Erwin menyatakan, “Alhamdulillah, pagi tadi saya mendapat pesan dari Ibu Nurhayati selaku Ketua Komite SMPN 67. Beliau menyampaikan keinginan agar anak-anak tidak lagi sekolah siang. Saat ini mereka masih menumpang, dan kami memahami harapan ini.”
Tiga Opsi Solusi Jangka Panjang Disiapkan
Menanggapi kebutuhan mendesak ini, Pemkot Bandung telah menyiapkan tiga opsi solusi strategis untuk penyediaan fasilitas permanen SMPN 67:
- Pencarian Lahan Baru: Mencari dan membebaskan lahan baru yang tersedia di sekitar kawasan untuk pembangunan sekolah baru.
- Kerja Sama Institusional: Menjajaki kerja sama dengan institusi lain atau memanfaatkan lahan milik negara yang dapat digunakan.
- Pemanfaatan Lahan Tersedia: Memanfaatkan lahan seluas 4.700 meter persegi yang saat ini tersedia, dengan opsi pembangunan vertikal untuk menampung kebutuhan siswa secara maksimal.
“Selama tidak melanggar regulasi, lahan ini bisa dibagi dua untuk SD dan SMP. Bangunannya akan ditingkatkan, dan setelah semua proses perencanaan dan penganggaran selesai, kita bisa mulai pembangunan,” jelas Erwin.
Baca juga Siap Hadapi Putusan, Tom Lembong Serahkan Hasil Sidang Kasus Gula kepada Yang Maha Kuasa
Pemkot Bandung menargetkan pembangunan dapat dimulai paling cepat pada tahun 2026, setelah Detail Engineering Design (DED) dan proses penganggaran rampung.
Solusi Jangka Pendek untuk Kenyamanan Siswa
Meskipun fokus pada solusi jangka panjang, Pemkot Bandung juga tidak berdiam diri dalam mengatasi kebutuhan jangka pendek. Untuk sementara waktu, Pemkot akan melakukan mediasi dengan pihak SMPN 47 agar dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar pagi dan siang secara bergantian, demi kenyamanan siswa SMPN 67.
Ketua Komite SMPN 67, Nurhayati, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas respons cepat pemerintah.
“Kami sangat berharap SMPN 67 segera memiliki bangunan sendiri. Sementara itu, kami mohon dukungan agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman, walaupun masih menumpang,” ungkapnya.
Pemkot Bandung menegaskan bahwa pendidikan merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, segala bentuk kebutuhan sarana dan prasarana akan diupayakan sebaik mungkin sebagai bentuk keberpihakan kepada masa depan generasi muda Kota Bandung.
(Her)