Kota Cimahi, JURNAL TIPIKOR – Dalam suasana persaingan yang semakin memanas menjelang Pemilihan Walikota (Pilwalkot) 2024, calon walikota dan wakil walikota yang memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi, seperti pasangan calon (Paslon) No. 1, Dikdik-Bagia, kini menjadi sasaran potensi black campaign dari lawan politik.
Black campaign, atau kampanye hitam, merujuk pada penggunaan taktik negatif untuk mendiskreditkan lawan dan mengurangi dukungan publik. Dengan meningkatnya popularitas Dikdik-Bagia di kalangan masyarakat Cimahi, beberapa pihak mulai menjadikan mereka sebagai target utama untuk upaya-upaya tersebut.
Strategi black campaign ini tidak hanya mencerminkan tingkat kepanikan di kalangan pesaing, tetapi juga berpotensi merugikan proses demokrasi yang sehat. Masyarakat diharapkan untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak valid atau menjurus fitnah, melainkan tetap memegang prinsip kritis dalam memilih pemimpin.
Salah seorang Tim Sukses Dikdik-Bagia, Diki sapaan akrabnya mengatakan, “Kami mengimbau kepada seluruh pendukung dan masyarakat untuk tetap fokus pada visi dan misi kami, serta mengenali setiap informasi yang beredar. Kami percaya bahwa pikiran jernih dan fakta yang jelas adalah kunci dalam menentukan pilihan yang tepat, hal tersebut disampaikan kepada Jurnal Tipikor, Rabu (6/11/2024)
Masyarakat diharapkan untuk menyikapi situasi ini dengan bijak dan mengedepankan informasi yang akurat. Pilwalkot Cimahi 2024 diharapkan mampu menciptakan iklim kompetisi yang sehat serta menunjukkan kedewasaan berpolitik bagi seluruh kontestan.(*)