Kamis, 18 Apr 2024 11:57 WIB
Meranti, JURNAL TIPIKOR – Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang dan aparatur Kanim Selatpanjang didamping Kabag Ops Polres Meranti sambut baik kedatangan sekelompok masyarakat dalam rangka menyampaikan aspirasi didepan kantor Imigrasi Selatpanjang dijalan Merdeka, Rabu (17/4/2024) pagi.
Aksi yang dilakukan belasan orang yang tergabung dari LSM Badan Pemantau kebijakan Publik (BPKP) Kabupaten Kepulauan Meranti dan beberapa orang Perwakilan Mahasiswa itu menyampaikan setidaknya 6 aspirasi. salah satunya meminta pihak imigrasi Selatpanjang tidak membatasi dan membuka paspor dari luar Meranti bisa diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur Internasional yang berada di kota sagu itu.
Saat dijumpai awak media, Kakanim, Azhar, mengatakan 6 aspirasi yang disampaikan oleh LSM BPKP dan beberapa mahasiswa itu pihaknya tetap akan tampung dan akan di diskusikan untuk disampaikan ke pimpinan di kanwil.
“Kita sambut baik dan tampung aspirasi mereka, tapi kita tidak bisa mengambil keputusan pada saat ini, dan kita perlu koordinasi ke stakeholder di internal maupun ke pimpinan kita di kanwil,”kata Azhar.
Menurut Azhar kepala Imigrasi kelas 11 Selatpanjang yang terkenal humoris itu, kebijakan yang dilakukan pihaknya murni untuk mempermudah masyarakat Meranti untuk berpergian keluar negri (Malaysia_red). Dan tak lepas juga upaya mengantisipasi Tindak Pidana Perdaganagan Orang (TPPO).
“Mengapa kita membuat kebijakan mengutamakan dan mempermudahkan masyarakat Meranti serta membatasi paspor dari luar meranti untuk bisa diberangkatkan. Namun itu dilakukan agar menghindari terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO),” jelasnya.
Dilanjutkan Azhar, Terkait pelayanan petugas di pelabuhan yang mereka nilai kurang memuaskan, ia mengatakan, secara manusiawi bawa, pelayanan perorangan untuk memuaskan semua orang terkadang tidak bisa terlebih lagi penumpangnya ramai yang harus di layani.
” Kita kekurangan SDM, Imigrasi kita petugasnya hanya 17 orang, dimana dari 17 itu petugas yang di pelabuhan juga bertugas untuk pelayanan pembuatan paspor di kantor, apa bila petugas kita melakukan pelayanan kepelabuhan secara otomatis pelayanan pembuatan paspor di kantor juga terhambat begitu juga sebaliknya,”Terang Azhar
Baca Juga Satresnarkoba Polres Wajo Berhasil Amankan Narkoba 1 Ball Di Wilayah Hukum Polres Wajo.
Lebih lanjut Azhar menerangkan, pelayanan pembuatan paspor sebenarnya bergantung pada jaringan Internet, di daerah seperti Meranti ini jaringan tergantung dari cuaca, jika cuacanya bagus, bisa cepat namun jika jaringan bermasalah kita tentu memakan waktu.
“kami tidak bisa berbuat banyak, jika cuaca berangin dan hujan otomatis jaringan putus-putus. Belum lagi ada salah nama atau salah ketik, satu titik saja salah kita harus koordinasi lagi ke pusat sedangkan di pusat bukan berkas dari kita saja tapi seluruh indonesia makanya menunggu lama agak lama,”
Menyangkut tudingan ada dugaan pungli,” Sejauh ini tidak ada petugas kita di lapangan melakukanya, dengan kesibukan untuk melayani masyrakat tidak mungkin sempat melakukan transaksi seperti itu, mungkin yang mereka maksud dari pihak lain diluar tanggung jawab kami,” Pungkas Azhar.
Bertolak belakang. Aksi yang dilakukan belasan orang yang meminta tidak membatasi dan membuka paspor dari luar Meranti bisa diberangkatkan itu bukanya mendapat dukungan dari masyarakat Meranti. Malah mendapat cibiran dan kekhawatiran dari masyarakat terutama masyarakat meranti yang selama ini benar-benar mengadu nasib ke Malaysia.
Suheri (40) warga Tebing Tinggi Selatpanjang mengatakan, dirinya dan rekan-rekan yang menopang hidup di negara jiran itu menegaskan. Bahwa selama ada kebijakan yang dilakukan pihak Imigrasi sangat mempermudah,meringankan, serta dinilai sangat membantu masyarakat meranti untuk berpergian ke malaysia.
“Saat ini budak-budak kite sudah nyaman mau berangkat kerja ke Malaysia, semakin banyak rute yang dibuka,pelayanan dan service semakin baik terlebih lagi pihak imigrasi sekarang sudah mengutamakan untuk mempermudah masyrakat meranti masuk ke Malaysia. kata Suheri dan di iyakan belasan masyarakat meranti saat berbincang bincang dengan media ini di salah satu kedai kopi di kota Selatpanjang, Rabu ( 17/4/ 2024).
“Yang kita lihat di poto berita yang beredar para aksi ini bukan para pekerja di Malaysia. Jangan gara-gara mereka sekelompok orang mencari kepentingan membuat kami yang selama ini mengadu nasib di Malaysia jadi sulit lagi. Kami punya anak bini dan punya tanggungan juga. Seperti kredit motor dan lain-lain, apakah mereka mau membayarnya. Dan kami tidak mau lagi akibat dari dibukanya pasport luar bisa berangkat dari Selatpanjang ini, membuat kami sulit mencari tiket dan antri. Untuk itu kita berharap kepada cerdik padai, baik itu LSM dan mahasiswa memahami masyarakat meranti ini terutama kami yang bekerje, bergantung hidup di negri seberang,” kata Suheri sembari diangguk oleh Ramdani rekannya.
Baca Juga Hasil Verifikasi Akpol, Bintara, Tamtama Polri Gelombang II 2024 Di Polres Kaur
Hal senada juga dikatakan Khairul, “Kita sama-sama mengetahui kita mengadu nasib di Malaysia dan pulang membawa hasil dan belanja di Selatpanjang tentu juga menjadi perputaran ekonomi untuk di sini. Jika pihak imigrasi menerapkan sesuai ketentuan dan tidak mempermudahkan masyarakat meranti ini kan akan timbul polemik baru lagi,”kata khairul.
Adapun tuntutan Demo yakni:
1.Hentikan kebijakan pembatas Pasport luar dari Meranti untuk berangkat Ke luar Negri.
2. Perbaiki sistem pelayanan di kantor imigrasi diduga ada pungli.
3. Diduga ada pungli di pelabuhan internasional tanjung harapan yang melibatkan agen kapal dan oknum pegawai imigrasi bagian analisis pengcopan pasport berangkat.
4.Copot oknum pegawai imigrasi yang melakukan pungli di pelabuhan tanjung harapan.
5. Mendesak Kanwilkumham Riau dan Menteri Hukum dan Ham RI mencopot jabatan Kakanim Imigrasi Selatpanjang dianggap lalai dalam pengawasan terhadap pegawai yang bertugas kelapangan atau ikut serta membuat kebijakan yang menguntungkan diri sendiri.
6. Mendesak kepada Kepala imigrasi Selatpanjang mencabut kebijakan membatasi paspor luar Meranti untuk berangkat ke luar negri melalui pelabuhan internasional tanjung harapan selatpanjang diduga menjadi ajang pungli oleh petugas lapangan.(Bom/Agustian)