Menerka Peta Politik Presiden Jokowi Pasca Pelantikan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo
Jakarta, JURNAL TIPIKOR.COM–Jelang pemilu 2024, akselerasi dan tensi politik menunjukan peningkatan.
Sejak dinaikannya status tersangka mantan menteri Kominfo Jhony G Plate, publik dibuat penasaran seperti apa yang akan terjadi dalam percaturan perpolitikan di tanah air.
Termasuk di Kabinet, Presiden Jokowi melakukan Resufle kabinet dengan menunjuk Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo menggantikan Johny G Plate yang sedang dibui. Keputusan ini dinilai sarat pesan dan menunjukkan arah dukungan Jokowi di Pilpres tahun depan.”
Kursi menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) akhirnya terisi. Adalah Budi Arie Setiadi yang dipilih Jokowi untuk menggantikan Johny G Plate yang sedang terjerat kasus dugaan korupsi.
Penunjukan salah satu pentolan relawan Jokowi ini tak hanya mengejutkan, namun juga menuai kritik dan memicu polemik serta menyisakan banyak pertanyaan.
Pertama, perombakan kabinet dilakukan sehari setelah Partai NasDem menggelar Apel Siaga Perubahan.
Kedua, Jokowi memberikan posisi menteri yang sebelumnya diisi oleh kader NasDem ini kepada relawan.
Ketiga, Jokowi memilih sosok relawan yang hubungannya dengan PDI Perjuangan diketahui renggang dan belakangan sangat dekat dengan Prabowo Subianto terkait arah dukungan di Pilpres 2024 mendatang.
Perombakan usai Apel Siaga Perubahan
Sejak menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan, (mungkin) baru kali ini Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet atau reshuffle tidak pada hari Rabu, melainkan hari Senin.
Selama ini, pelantikan pejabat negara, pengumuman menteri kabinet, hingga perombakan jajaran menteri atau reshuffle berulang kali dilakukan Jokowi pada hari Rabu, khususnya Rabu Pon.
Tak hanya itu, perombakan dan pelantikan kabinet juga dilakukan sehari setelah Partai NasDem menggelar Apel Siaga Perubahan di Senayan.
1 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka dalam Perkara Pertambangan Ori Nikel
Kabarnya, Presiden Jokowi tak diundang dalam hajatan nasional partai yang mengusung Anies Baswedan untuk menjadi bakal calon presiden di Pilpres 2024 nanti. Padahal biasanya, Jokowi kerap diundang di acara partai besutan Surya Paloh ini.
Banyak yang menduga, dua peristiwa politik ini tak berdiri sendiri. Apalagi, ini terjadi di tengah kabar semakin renggangnya hubungan dua sekondan ini.
Surya Paloh dan Jokowi memang menggelar pertemuan tak lama usai perombakan kabinet dilakukan. Jokowi juga tak menggeser posisi dua menteri asal partai yang identik dengan slogan restorasi ini.
Namun, sejumlah pengamat menduga itu tak bisa mengembalikan kehangatan hubungan dua elit politik ini.
Rapatkan barisan
Selain Budi Arie, Presiden Jokowi juga menunjuk sejumlah orang untuk mengisi posisi wakil menteri.
Mereka adalah Nezar Patria yang ditunjuk menjadi Wakil Menkominfo, Rosan Roeslani menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN), Pahala Mansury menjadi Wakil Menteri Luar Negeri, Paiman Raharjo menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) serta Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wakil Menteri Agama (Wamenag).
1 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka dalam Perkara Pertambangan Ori Nikel
Penunjukan dan pelantikan menteri dan wakil menteri ini menambah daftar panjang para relawan maupun tim kampanye Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.
Selain mengakomodasi para relawan, Jokowi dicurigai sedang menggalang dan konsolidasi kekuatan jelang Pilpres tahun depan. Pasalnya, para relawan lebih bisa dipegang dan dikendalikan dibanding kader partai yang duduk di pemerintahan.
Selain itu, dengan memasukkan relawan ke struktur pemerintahan, Jokowi akan memiliki sumber daya yang lebih baik sehingga bisa mengoptimalkan kekuatan.
Baik untuk kepentingan memperkuat hubungan ke rakyat maupun menaikkan posisi tawar di hadapan partai politik.
Penunjukan para relawan untuk masuk di pemerintahan juga merupakan bentuk penegasan Jokowi di depan partai politik. Bahwa secara politik, Jokowi memiliki posisi tawar dan tak bisa diatur apalagi dikendalikan oleh partai pengusungnya, PDI Perjuangan.
Perombakan kabinet yang dilakukan Jokowi jelang pesta demokrasi ini juga dinilai sangat politis, bukan sekadar urusan melanjutkan roda pemerintahan dan menuntaskan program yang sudah dicanangkan.
Perombakan kabinet kali ini juga dianggap menyiratkan arah dukungan Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang.
Budi Arie merupakan orang yang dekat dengan Jokowi dari unsur relawan. Ketua Umum Projo ini belakangan mulai terang-terangan menyatakan dukungan ke Prabowo pada Pilpres tahun depan.
Alih alih menegur dan mengingatkan terkait beragam manuver politik yang dilakukan, Budi Arie justru diganjar penghargaan dengan diberikan jabatan strategis di pemerintahan.
Hal ini seolah menegaskan, bahwa apa yang dilakukan Budi Arie sudah sesuai dengan kemauan dan arah dukungan Jokowi pada Pilpres 2024.
Red/Kompas.com