
CIANJUR, Jawa Barat – JURNAL TIPIKOR – Tim Peneliti dan Pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang hari ini mengumumkan temuan monumental yang mengubah peta sejarah peradaban dunia.
Berdasarkan hasil penelitian dan uji karbon terbaru, situs punden berundak yang terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, ini dipastikan telah dibangun sejak 6.000 Sebelum Masehi (SM).
Fakta ilmiah ini menempatkan Situs Gunung Padang sebagai struktur megalitikum yang jauh lebih tua dibandingkan Piramida Giza di Mesir, yang tercatat dibangun sekitar tahun 2580-2560 SM.
Temuan ini tidak hanya menjadi kabar mengejutkan, tetapi juga pencapaian yang sangat membanggakan bagi dunia arkeologi Indonesia.
Baca juga 7 Tersangka Korupsi SPPD Setwan Provinsi Bengkulu Segera Disidangkan, 10 JPU Ditugaskan
Bukti Ilmiah dari Kedalaman Empat Meter
Ketua Tim Peneliti dan Pemugaran, Ali Akbar, menjelaskan bahwa kesimpulan ini merupakan hasil dari ekskavasi intensif dan pengujian sampel selama beberapa bulan terakhir. Kunci dari penemuan ini terletak pada sampel karbon yang diambil dari Teras Kelima.
“Sampel yang diteliti dan diuji termasuk kandungan karbon yang diambil dari teras kelima, tepatnya di kedalaman empat meter di bawah permukaan situs. Sehingga diketahui usia dari struktur terluar yang dapat dilihat usianya berapa tahun,” ujar Ali Akbar di Cianjur, Minggu (30/11).
Struktur Fondasi Canggih dan Terencana
Selain penanggalan karbon, tim peneliti menemukan bukti fisik berupa struktur fondasi yang unik dan rapi di kedalaman empat meter tersebut.
Baca juga DPRD dan Pemkot Bandung Sepakati Raperda APBD TA 2026, Prolegda 2025-2026 Turut Ditetapkan
Berbeda dengan batuan columnar joint (memanjang) yang mendominasi permukaan, fondasi di kedalaman ini terdiri dari bebatuan berbentuk bulat dan persegi lima yang disusun menjadi satu hamparan padat.
Temuan ini mengindikasikan adanya perencanaan teknik sipil yang matang dan pembangunan yang dilakukan secara bertahap lintas generasi.
“Pembangunan situs ini dilakukan secara bertahap sampai di akhir yang dapat kita lihat saat ini. Setelah fondasi terbentuk, dilanjutkan dengan pembangunan struktur di atasnya dan seterusnya,” jelas Ali.
Baca juga DPRD dan Pemkot Bandung Sepakati Raperda APBD TA 2026, Prolegda 2025-2026 Turut Ditetapkan
Rencana Pemugaran Skala Besar 2026
Menindaklanjuti kepastian usia dan signifikansi sejarah situs ini, tim peneliti akan segera melakukan langkah preservasi.
Ali Akbar memaparkan bahwa proses pemugaran akan dibagi menjadi dua fase utama:
- Pemugaran Awal (Desember 2025): Fokus pada perbaikan minor, termasuk mengembalikan posisi batu-batu yang bergeser atau berpindah akibat faktor alam dan usia ke posisi semula.
- Pemugaran Skala Besar (Awal 2026): Dilakukan secara menyeluruh untuk mengembalikan kejayaan dan integritas struktur situs megalitikum tersebut.
Langkah ini diharapkan dapat menjaga kelestarian Gunung Padang sebagai warisan peradaban tertua yang kini menjadi sorotan dunia.
Baca juga Ketua Jimly: Mandat Presiden untuk Percepatan Reformasi Polri Mutlak dan Tidak Dapat Dinegosiasikan
Tentang Situs Gunung Padang
Situs Gunung Padang adalah situs prasejarah punden berundak besar yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Situs ini telah lama menjadi objek penelitian karena ukuran dan kompleksitas strukturnya, yang kini terbukti menyimpan jejak peradaban yang jauh lebih tua dari perkiraan sebelumnya.
(Red/CNN)




