JURNAL TIPIKOR – Pemerintah pusat melalui kementrian pertanian RI mengelontorkan pembanguan rumah sagu tahun 2022 dengan nilai pagu sebesar 2.3 M
Sebagai pemohon kelompok tani harapan baru desa pangkalan balai kecamatan pulau Merbau kab Kepulauan Meranti
Proyek itu bertujuan agar masyarkat memiliki pabrik / rumah sagu untuk pengolahan sagu Basah dan sagu kering , namun dilapanggan LSM BPKP mendapatkan proyek tersebut diduga tidak sesuai spek dan tidak ada manfaatnya, dikarenakan proyek selesai masa pekerjaan akhir 2022 sampai saat ini belum bermanfaat kecuali tempat para hewan berkumpul ( kambing red ) termasuk bangunan juga sudah bocor dan tergenang air.
Baca juga Rangkaian Acara Pisah Sambut Kapolres Wajo Berlangsung Khidmat dan Haru
LSM BPKP bekerja sama dengan LSM LIBAS cabang kab Meranti melakukan investigasi kelapangan dan menemukan kondisi yang sangat memprihatinkan
Menurut kertua LSM LIBAS Tengku Een proyek ini buang-buang anggaran dan perencanaan tidak Matang sehingga sampai saat ini tidak ada manfaatnya ujar Tengku Een
“Kita menduga proyek ini sarat dengan nepotisme dan konsfirasi jahat, dimana pemenang tender kala itu adik kandung mantan bupati H.adil TB yg berdomisili di Dumai, selain dari pada itu proyek rumah sagu dibangun asal- asalan, status lahan tidak jelas, kapan serah terima pekerjaan nya, kita berpendapat dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupaten Meranti sebagai penanggung jawab karena posisi sebagai pejabat teknis ( PPATK ) papar Tengku Een
Baca juga Pemkot dan Kemenkes Implementasikan Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di 4 Kelurahan
Ditempat terpisah ketua LSM BPKP kabupaten Meranti Ramlan CFLE menyampaikan berdasarkan hasil temuan kita dilapanggan proyek rumah sagu sekarang jadi sarang hantu dan tempat berkumpulnya hewan qurban ( kambing ) sangat kita sayangkan, kelompok penerima hibah yakni kelompok tani harapan baru saat mengusulkan belum berusia dua tahun sesuai UUD kelompok tani harapan baru sesuai SK kelompok didirikan tahun 2021 dengan ketua kelompoknya dengan anggota 25 orang.
Menurut ketua kelompok kita disuruh oleh oknum dinas untuk membuat kelompok tani di Desa untuk mendapat bantuan rumah sagu desa pangkalan balai ucap ketua kelompok,
Kemudian tahun 2022 kit diberitau proyek turun pada saat pekerjaan dilaksanakan akan tetapi kami tidak diberi tau , kira2 tiga bulan proyek jalan melalui kepala desa kami kelompok dipanggil untuk mengerjakan proyek karena tukang yang dimasukan oleh CV pratama abadi sejahtera tidak sanggup lagi meneruskan kerjaan papar ketua kelompok
Baca juga Bupati Sukabumi Hadiri Acara HUT KE-62 YONARMED 13/NANGGALA
Kami yang tidak punya pengalaman disuruh mengerjakan proyek sebesar itu juga bingung dan konsultan pengawas juga tidak nampak muka sehingga proyek itu jadinya seperti itu. Tegas ketua kompok tani harapan baru
Salah seorang wartawan mengkonfirmasi pada Kabid inisial ZF, tapi telepon tidak dijawab dan mengajak bertemu melihat sikap yang tidak bersahabat Kabid sebagai PPATK proyek rumah sagu .semakin kuat dugaan kita proyek ini asal jadi dan kita minta dokumen tender dll Kabid keberatan, ketua LSM BPKP pada tanggal 28 Juni 2024 menyurati dinas pertanian melalui PPID Kominfo mengajukan permohonan informasi tentang proyek rumah sagu desa pangkalan balai yang kami duga sarat dengan Nepotisme dan asal jadi.(Ramlan)