Kualitas Proyek Jalan Senilai 40 miliar Dipertanyakan
Kaur- Bengkulu // JURNAL TIPIKOR — Proyek Jalan Ruas Pasar Baru – Tri Jaya Suaka di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu menjadi pusat perhatian, pasalnya dalam pengerjaanya diduga tidak sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Proyek peningkatan jalan ruas Pasar Baru-Trijaya-Suka Jaya yang menelan anggaran negara sebesar Rp40.302.550.000. Proyek ini, diharapkan menjadi langkah penting dalam pembangunan infrastruktur daerah, kini memicu berbagai kekhawatiran dan kritik dari masyarakat.(23/05/2024)
Proyek ini mencakup pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 16 KM. Namun, kualitas jalan yang dihasilkan menimbulkan banyak pertanyaan. Salah satunya tipisnya lapisan aspal yang terlihat jelas dengan mata telanjang, aspal yang mudah mengelupas.
Roni, seorang warga Kaur, menyampaikan keluh kesah dan kekhawatirannya tentang kualitas pembangunan proyek jalan tersebut. Menurutnya, pengawasan yang lebih ketat dari pihak terkait sangat diperlukan untuk memastikan bahwa proyek ini sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Kekhawatiran ini beralasan, mengingat dampak negatif yang mungkin terjadi kedepannya terutama keuangan negara yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Baca juga Tangkap Oknum Nakal Penimbun Bahan Bakar Solar Bersubsidi Yang Beresiko Kebakaran Di Labuhan Batu
Ketika dikonfirmasi, Surahman, kontraktor proyek, mengonfirmasi menyebutkan bahwa 70% dari proyek ini berupa pembangunan dan 30% peningkatan, meskipun dalam kontrak tercatat fokus utama proyek adalah peningkatan. Kenyataan di lapangan menunjukkan banyak pekerjaan pembangunan yang dilakukan, sementara beberapa bagian jalan yang sudah tergerus atau rusak masih termasuk dalam kategori pemeliharaan dengan batas waktu satu tahun.
“Terkait hal tersebut masih di perpanjang, jadi pekerjaan tersebut masih tahap pemeliharaan, yang mana yang rusak itu diperbaiki, terkait aspal tipis memang 5 cm karna space nya itu AC WC, sedangkan yang tebal itu yaitu AC BC” ungkapnya melalui saluran telpon whatshap, Kamis (23/05/2024).
Namun, pertanyaan tetap muncul di kalangan masyarakat. Mengapa jalan yang baru dibangun atau diperbaiki sudah mengalami kerusakan signifikan dalam waktu singkat? Bahkan aspal bisa diremas dengan tangan, Apakah spesifikasi pembangunan dipatuhi dengan baik? Faktor-faktor seperti campuran aspal yang tidak sesuai, penggunaan material batu yang berlebihan, kekurangan abu batu, suhu pengerjaan yang tidak optimal, atau pemadatan yang tidak memadai harus diperhatikan.
Baca juga Ibu Janda Lawan Mafia Tanah Dapat Angin Segar Dari Kasi Pemerintahan Kecamatan Pondok Kubang
Kita ketahui juga untuk karakteristik aspal AC WC Untuk ketebalan minimum aspal AC-WC adalah 4 cm, sedangkan aspal AC-BC dan aspal AC-Base memiliki ketebalan
minimum masing-masing 5cm dan 6 cm (dikutip dari https://asiacon.co.id/blog/aspal-ac-wc).
Roni menekankan perlunya pengawasan ketat dari pihak berwenang. Ia bahkan mengusulkan dilakukannya pengujian laboratorium melalui core drill untuk memastikan kualitas pembangunan sesuai standar yang ditetapkan. Mengingat besarnya anggaran yang dialokasikan dari APBN untuk proyek ini, transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik menjadi sangat penting.
Proyek peningkatan jalan ruas Pasar Baru-Trijaya-Suka Jaya di Kabupaten Kaur telah menimbulkan keraguan dan pertanyaan di kalangan masyarakat. Tanggung jawab dari pihak terkait, baik kontraktor maupun pengawas proyek, sangat diperlukan untuk memastikan terciptanya pembangunan yang berkualitas dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Baca juga Kabid Humas Polda Jabar : Pegi Alias Perong DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Ditangkap Polisi
Proyek ini berada di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bengkulu, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Bengkulu. Dengan kontrak bernomor HK.0201Bb25/SATKER PJN II/PPK2.1/519, proyek ini dilaksanakan oleh PT Belibis Raya Group dengan supervisi dari PT Arista Cipta, dan memiliki waktu pelaksanaan selama 122 hari kalender.
Dalam konteks ini, keterlibatan aktif dan pengawasan yang ketat dari masyarakat serta pihak berwenang sangat diharapkan agar proyek ini dapat berjalan sesuai harapan dan memberikan manfaat nyata bagi pembangunan daerah. (Js)
porn
child porn