
Soreang, JURNAL TIPIKOR – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, masyarakat Kabupaten Bandung dihadapkan pada lonjakan harga kebutuhan pokok, khususnya komoditas cabai dan bawang.
Meskipun Pemerintah Kabupaten Bandung menjamin ketersediaan stok, kenaikan harga yang cukup signifikan di pasar tradisional mulai menjadi sorotan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah, mengungkapkan bahwa pihaknya terus memantau pergerakan harga melalui Sistem Informasi Bahan Pokok dan Penting (SiBapokting) yang dapat diakses publik secara harian.
“Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Disperdagin telah melakukan pemantauan dan monitoring harga serta ketersediaan di beberapa pasar rakyat. Data SiBapokting ini update setiap hari. Publik bisa melihat perkembangan harga per hari per lokasi pasar, tinggal ketik SiBapokting Kabupaten Bandung di Google,” kata Dicky di Soreang, Jumat (5/12/2025).
Cabai Rawit Merah Melonjak Lebih dari 30%
Data terbaru SiBapokting menunjukkan adanya kenaikan harga yang cukup tajam pada beberapa jenis cabai:
- Cabai Rawit Merah: Melonjak sekitar 30%, dari Rp31.222 pada awal November menjadi Rp51.333 di akhir bulan.
- Cabai Rawit Hijau: Mengalami kenaikan tertinggi sebesar 45%, dari Rp27.444 menjadi Rp49.889.
- Cabai Merah Tanjung: Naik dari Rp55.000 menjadi Rp61.333.
- Cabai Merah TW: Meningkat dari Rp52.500 menjadi Rp57.000.
- Cabai Merah Keriting: Naik dari Rp54.333 menjadi Rp56.889.
Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lain seperti bawang merah, yang naik dari Rp40.000 menjadi Rp44.946, serta daging ayam broiler dari Rp36.667 menjadi Rp39.222.
Dicky menjelaskan bahwa lonjakan harga ini dipengaruhi oleh peningkatan permintaan menjelang hari besar keagamaan dan kondisi cuaca yang berdampak pada hasil pertanian, serta rantai pasok yang tidak seimbang.
Baca juga Satgas PKH dan Kemenhut-Polri Intensifkan Investigasi Kerusakan Hutan Pemicu Bencana di Sumatera
Stok Aman, Disperdagin Pastikan Distribusi Lancar
Meskipun terjadi kenaikan harga pada sejumlah komoditas, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir karena stok berbagai kebutuhan pokok di delapan pasar rakyat Kabupaten Bandung dipastikan tetap terjaga dengan baik.
“Stok beras medium, telur ayam ras, dan daging sapi tercatat meningkat, sedangkan stok cabai rawit dan minyak goreng memang menurun namun tetap beredar di pasar,” jelas Dicky.
Uniknya, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga, seperti bawang putih yang turun 6 persen dan kol yang turun 10 persen. Dicky juga menambahkan bahwa stabilitas harga di Kabupaten Bandung saat ini masih relatif terjaga, dengan angka kenaikan yang di bawah inflasi Jawa Barat dan nasional.
Baca juga KPK Usut 62 Kasus Korupsi Sektor Kesehatan, Kerugian Negara Capai Rp821 Miliar Sepanjang 2010-2023
Hadapi Kenaikan Harga, OPAdi Siap Digelar
Dalam upaya menjaga kestabilan harga dan meringankan beban masyarakat, Disperdagin Kabupaten Bandung akan segera menggelar Operasi Pasar Bersubsidi (OPAdi) pada 9 Desember 2025 mendatang.
Paket OPAdi berisi beras premium 5 kilogram, minyak goreng 2 liter, tepung terigu 1 kilogram, dan gula pasir 1 kilogram. Masyarakat pemilik KTP Kabupaten Bandung dapat menebus paket senilai Rp150.000 itu hanya dengan harga Rp74.000.
“Ini bukan bantuan, tapi tebus murah. Sasarannya masyarakat Kabupaten Bandung yang memiliki KTP Kabupaten Bandung,” terang Dicky.
Disperdagin bersama Satgas Pangan dan TPID akan terus memantau pasar hingga pergantian tahun. Jika ditemukan indikasi kenaikan harga yang tidak wajar, tim akan segera turun untuk mengevaluasi rantai pasok maupun distribusi.
“Masyarakat tidak perlu panic buying. Stok aman, tidak ada kelangkaan. Walaupun ada beberapa komoditas naik, tetapi ini masih dalam pengawasan dan kita pastikan distribusinya berjalan,” pungkasnya.(*)





1 thought on “Harga Cabai Melonjak Jelang Nataru, Pemkab Bandung Gelar Operasi Pasar Bersubsidi untuk Jaga Stabilitas Harga”