
BANDUNG, JURNAL TIPIKOR – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, melanjutkan program penguatan keamanan dan ketangguhan lingkungan dengan meninjau langsung kegiatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) Kebencanaan di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, pada Senin (6/10).
Kunjungan ini merupakan lokasi ke-11 dari rangkaian program yang bertujuan membangun kewaspadaan dini terhadap potensi bencana sekaligus memperkuat kepedulian sosial di tingkat warga.
Fokus pada Mitigasi Bencana dan Pendidikan
Dalam kunjungannya yang berlangsung siang hingga sore hari, Wali Kota Farhan didampingi oleh perangkat wilayah setempat meninjau sejumlah titik strategis mitigasi.
Ia secara langsung memantau area yang berpotensi menimbulkan bencana, seperti saluran air yang tersumbat, lahan rawan longsor, dan titik genangan di beberapa RW.
“Siskamling kebencanaan ini bukan hanya soal ronda, tapi tentang menjaga Bandung agar selalu siaga. Kalau kita bisa mengenali risiko sejak dini, penanganannya akan jauh lebih cepat dan efisien,” ujar Farhan, seraya memuji upaya gotong royong warga Sukawarna dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Selain fokus pada kesiapsiagaan lingkungan, Wali Kota juga menunjukkan perhatian pada isu sosial mendasar.
Ia menyempatkan diri mengecek kondisi anak-anak yang putus sekolah di wilayah tersebut. Farhan berdialog dengan wali anak dan menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bandung untuk memfasilitasi mereka agar bisa kembali bersekolah melalui program intervensi sosial dan pendidikan.
“Tidak boleh ada anak Bandung yang berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Pemerintah akan bantu fasilitasi agar mereka bisa kembali belajar,” tegasnya.
Baca juga Fenomena Ketukan Pintu Misterius Resahkan Warga Desa Sukalarang Sukabumi
Di sela kegiatan, Wali Kota juga menyerahkan bantuan sosial berupa kebutuhan dasar bagi keluarga pra-sejahtera, lansia, dan warga dengan kondisi kesehatan terbatas.
Apresiasi Kemandirian Warga: Buruan Sae dan Bandung Zero Waste
Kunjungan berlanjut ke area Buruan Sae di Sukawarna, yakni kebun pangan urban swadaya yang memanfaatkan lahan sempit.
Wali Kota Farhan mengapresiasi kreativitas warga yang berhasil menjadikan pekarangan rumah sebagai sumber ketahanan pangan lokal.
“Buruan Sae ini simbol kemandirian warga. Selain membantu ketahanan pangan, juga menjaga lingkungan tetap hijau dan produktif,” katanya.
Baca juga Farhan Lantik 21 Pejabat Baru, Soroti Tantangan Berat DPKP dan RSUD
Farhan juga memantau sejumlah lahan kosong yang berpotensi dimanfaatkan untuk pengolahan sampah skala lokal. Ia mendorong pemanfaatan lahan untuk titik pengelolaan sampah terpilah sebagai langkah penting mendukung program Bandung Zero Waste.
“Kalau di setiap kelurahan ada titik pengolahan sampah sederhana, volume sampah ke TPA bisa jauh berkurang. Kita ubah sampah jadi sumber daya, bukan sekadar masalah,” tutur Farhan.
Integrasi Siskamling dengan ‘Laci RW’
Untuk memastikan Siskamling Kebencanaan berjalan efektif, Wali Kota Farhan menekankan pentingnya kolaborasi lintas unsur—antara RW, lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, karang taruna, dan relawan lingkungan.
Program ini diintegrasikan dengan sistem “Laci RW,” yakni basis data terpadu yang berisi peta risiko, daftar warga, jadwal piket lingkungan, serta kontak darurat.
Dengan sistem ini, setiap RW diharapkan dapat bertindak cepat jika terjadi peristiwa mendesak.
“Bandung punya modal sosial yang luar biasa. Kalau seluruh RW aktif seperti di Sukawarna, kita punya ribuan titik siaga bencana yang hidup. Ini bukan hanya soal keamanan, tapi tentang rasa tanggung jawab bersama menjaga kota,” pungkasnya.
(Diskominfo Kota Bandung)
1 thought on “Wali Kota Farhan Tinjau Siskamling Kebencanaan di Sukawarna: Tekankan Kolaborasi dan Ketahanan Sosial”