JAKARTA, JURNAL TIPIKOR– Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) tengah melakukan investigasi mendalam terkait kericuhan yang terjadi di sekitar Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Senin (1/9) malam.
Menteri HAM Natalius Pigai menyatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki secara langsung di lapangan untuk memastikan apakah aparat penegak hukum (APH) benar-benar memasuki area kampus, yang merupakan domain dari kebebasan akademik.
Pigai menekankan bahwa kebebasan akademik adalah prinsip yang sangat dijunjung tinggi dalam kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga Inovasi Layanan: Ruang Terbuka Media Hadir di Pengadilan Tinggi Bandung
Jika hasil investigasi menunjukkan bahwa ada aparat yang melanggar batas tersebut, Pigai meminta agar institusi penegak hukum segera menindak tegas oknum yang bertanggung jawab.
“Kami akan cek di lapangan, apakah benar penegak hukum memasuki wilayah kampus yang menjadi bagian dari domain kebebasan akademik,” ujar Pigai dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/9).
Pembentukan Tim Khusus untuk Mengawasi Demonstrasi
Selain kasus Unisba, KemenHAM juga telah membentuk tim khusus untuk memantau demonstrasi di sejumlah wilayah.
Tim ini akan beroperasi di berbagai Kepolisian Daerah (Polda), termasuk di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.
Baca juga Diduga Hendak Lakukan Aksi Demo Anarkis, Dua Pemuda Diamankan Polres Sukabumi
Tujuan utama tim ini adalah memastikan bahwa proses hukum selama demonstrasi berjalan secara profesional, dan para demonstran yang ditahan diperlakukan secara adil, serta kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
Untuk mendukung tugas ini, KemenHAM juga mengundang sejumlah ahli HAM terkemuka, termasuk mantan Ketua Komnas HAM, tokoh HAM internasional, mantan Presiden Dewan HAM PBB, dan para aktivis HAM.
Versi Kepolisian: Kericuhan Telah Direncanakan
Di sisi lain, Polda Jawa Barat menduga kericuhan di sekitar Unisba telah direncanakan oleh sekelompok massa untuk memancing aparat agar masuk ke dalam area kampus.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan memastikan bahwa polisi tidak melakukan penyerangan ke dalam kampus.
Baca KPK Periksa Saksi dalam Penyidikan Kasus Korupsi Pengadaan Rumah Jabatan DPR RI
Menurut Rudi, massa walnya melemparkan bom molotov ke arah kendaraan petugas, bahkan ada yang sampai masuk ke truk. Menghadapi kondisi tersebut, petugas gabungan melakukan patroli dan membubarkan massa sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Unisba sendiri juga telah membantah bahwa aparat kepolisian memasuki area kampus saat kericuhan terjadi.
(Antara)
Sigara Bırakma | Kc Psikolojimoraterapi, sigara bıraktırma, Rezonans
Aydın Haber | Aydın Havadisleriaydın havadis haber, aydın haber, aydın haberleri, aydin haber
Online poker sitelerine yönlendirme.