
BANDUNG, JURNAL TIPIKOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya memperkuat ketahanan keluarga di tengah berbagai tantangan sosial, termasuk tingginya angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, dan pernikahan dini.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa keluarga adalah pondasi utama pembangunan masyarakat.
Dalam sebuah acara diskusi tentang Ketahanan Keluarga pada Rabu, 27 Agustus 2025, Erwin menyampaikan, “Kalau pondasi keluarga kuat, maka akan lahir anak-anak yang saleh dan salihah.
Baca juga BKPSDM Kota Bandung Usulkan Skema PPPK Paruh Waktu, Solusi Penataan Status Pegawai Non-ASN
Keluarga harus menjadi tempat pertama anak mendapatkan pendidikan, nilai, sekaligus ruang bercerita.”
Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Bandung per 26 Agustus 2025, tercatat 5.248 perkara perceraian, dengan mayoritas kasus disebabkan oleh persoalan ekonomi.
“Faktor ekonomi paling dominan meruntuhkan rumah tangga,” jelas Erwin, yang menjadikan hal ini sebagai perhatian khusus bagi Pemkot Bandung.
Baca juga KPK Sita Uang Tunai Dolar dalam Penggeledahan Rumah Tersangka Pemerasan di Kemenaker
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkot Bandung meluncurkan berbagai program, di antaranya:
- Penguatan Ekonomi: Pemkot mendirikan UMKM Center di 30 kecamatan, menyediakan pelatihan kewirausahaan, dan inkubasi bisnis dengan fokus pada digital marketing. Program ini bertujuan membantu keluarga agar mandiri secara ekonomi sebelum diberikan bantuan modal.
- Pendidikan: Sebanyak 500 anak dari keluarga prasejahtera mendapatkan beasiswa kuliah gratis tahun ini, dengan target meningkat menjadi 2.000 orang pada 2026. Tujuannya adalah memutus rantai kemiskinan dan mengangkat derajat keluarga melalui pendidikan tinggi.
- Penguatan Spiritual dan Akhlak: Pemkot juga mengadakan pelatihan dai di kelurahan, gerakan mengaji, program rumah tahfiz, pesantren lansia, serta pengelolaan sekolah Al-Qur’an.
Erwin menekankan bahwa ketahanan keluarga tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga harus kuat secara spiritual.
Selain itu, program sosial juga diperkuat melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Kampung KB, dan peningkatan insentif Posyandu. Berbagai program ini menawarkan layanan konseling, edukasi pengasuhan, dan pemberdayaan ekonomi.
Baca juga KPK Jadwalkan Pemeriksaan Orang Terdekat Mantan Menag Terkait Kasus Korupsi Haji
Erwin menegaskan pentingnya kolaborasi lintas dinas serta pelibatan komunitas, organisasi keagamaan, dan masyarakat sipil.
“Masalah keluarga tidak bisa diselesaikan sendiri. Harus komprehensif, melibatkan banyak pihak, dari pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi,” ujarnya.
Melalui kombinasi program ekonomi, pendidikan, dan spiritual, Erwin berharap keluarga di Kota Bandung dapat lebih tangguh menghadapi tantangan zaman.
“Kalau keluarga kuat, generasi Bandung ke depan juga akan kuat, berkarakter, dan siap memimpin,” pungkasnya.
(Humas Pemkot Bandung)
Bosphorus sunset cruise Istanbul is an open-air museum, and this tour proved it. https://rw13sekeloa.com/?p=2915
Spice Bazaar tour Amazing photo opportunities everywhere. https://martinexteriordetailing.com/?p=20395
Your blog is a testament to your dedication to your craft. Your commitment to excellence is evident in every aspect of your writing. Thank you for being such a positive influence in the online community.