
JURNAL TIPIKOR – Wali Kota Bandung Terpilih Muhammad Farhan bersama wakilnya Erwin, bertemu Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi, di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Senin (14/1/2025).
Seperti bersama Bupati dan Wali Kota terpilih lainnya di Jawa Barat, Dedi Mulyadi menawarkan Kepada Wali Kota Bandung Terpilih Muhammad Farhan sebuah kolaborasi pembangunan daerah di masa kepemimpinannya lima tahun ke depan.
Beberapa hal berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum dikupas dalam perbincangan mereka. Diantaranya, Dedi Mulyadi menawarkan kolaborasi keberlanjutan pembangunan LRT dan BRT yang digagas Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin.
Baca Juga Pengamat Kebijakan Publik A. Tarmizi Dukung Wacana Pengaktifan Kembali Bandara Husein Sastranegara
“Pak Pj (Gubernur Jabar) kan sudah ada konsep yang harus dihargai oleh kita yaitu LRT dan BRT dengan anggaran satu triliun. Persoalannya adalah ketika satu triliun dibagi tiga perempat dan seperempat bisa tidak?,” tanya Dedi Mulyadi.
Farhan pun sepakat dengan penawaran tersebut. Dengan demikian, pembangunan LRT (Light Rail Transit) dan BRT akan dilaksanakan dengan skema pembiayaan Rp750 miliar oleh Pemdaprov Jabar, sisanya Rp250 miliar oleh Pemkot Bandung.
Mengingat padatnya lalu lintas di Kota Bandung, Farhan menyarankan agar dalam operasional BRT (Bus Rapid Transit) nanti menggunakan bus berukuran sedang, .
Perbincangan pun bergulir pada pembahasan rencana pembangunan ruas tol Pasteur-Lembang. Rencana tersebut menurut Dedi Mulyadi akan mengurai kemacetan di kawasan Pasteur.
Tak hanya solusi kemacetan dan kepadatan lalu lintas, keduanya juga membahas estetika Kota Bandung yang kini mulai pudar, termasuk trotoar yang sudah mengalami kerusakan.
“Saya tuh agak heran ketika trotoar di Bandung tuh dibuat dari bahan yang gampang rusak. Kalau trotoar yang paling penting adalah dipastikan untuk pedestriandan terbuat dari bahan yang kuat,” kata Farhan.
Politisi Partai Nasdem itu menuturkan, sempat berpikir untuk membuat pedestrian di bagian bawah (ducting). Namun ternyata menurutnya, dibawah sudah banyak terdapat sarana utilitas.
Sehingga dirinya akan membuat trotoar menjadi sarana pejalan kaki yang akan dilengkapi peneduh dan lampu penerangan yang memadai.
Sementara Dedi Mulyadi menambahkan, dalam mengembalikan estetika Kota Bandung pihaknya berencana membangun ‘terowongan pintar’ yang akan berfungsi sebagai tempat menyimpan berbagai jenis kabel, sekaligus sebagai sungai.
“Nanti tidak usah lagi ada galian kabel, cukup disimpan di dalam terowongan itu, sehingga Bandung tidak heurin ku kabel (sempit oleh kabel, Sunda),” jelasnya.(*)