
JURNAL TIPIKOR — Babak baru, Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedillah Badrun mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali membuka laporan terkait dugaan korupsi yang dilakukan Jokowi dan Keluarganya.
Ia mendesak KPK untuk kembali mengusut dugaan kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang yang menyeret nama mantan Presiden Jokowi dan keluarganya.
Tak datang sendiri, Ia ditemani jajaran aktivis 98 termasuk Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti.
Baca juga Warga Semarang Senang Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis: Ini Membuka Lapangan Pekerjaan
Ubedillah Badrun mengaku sudah 5 kali mendatangi KPK terkait laporan ini.
Dimana sebelumnya Ia telah melaporkan Jokowi dan keluarganya pada tahun 2022 dan 2024 lalu.
“Ke KPK untuk hari ini untuk meminta agar KPK kembali menelaah atau membuka laporan saya sebelumnya yaitu tahun 2022 dan tahun 2024 tentang dugaan korupsi kolusi nepotisme dan tindak pidana penusian uang yang dilakukan oleh Jokowi dan Keluarganya,” ujar Ubedillah Badrun.
Kedatangannya kembali ke KPK dipicu atas adanya rilis lembaga investigasi Internasional OCCRP.
Baca juga Kasus Kredit Fiktif BRI Yang Bergulir Di Kejari Wajo. Berikut Penjelasan Pinca BRI Sengkang
Dimana melalui rilisnya, lembaga tersbeut menominasikan Jokowi sebagai pemimpin terkorup di sunia.
Menurut aktivis 98 ini, laporannya ke KPK soal dugaan korupsi Jokowi terkonfirmasi dengan nominasi OCCPR.
Dimana dalam laporn tersebut Jokowi dituding telah melemahkan lembaga KPK hingga lembaga Pemilihan Umum dan peradilan.
hal ini terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil Presiden RI.
Baca juga Prabowo Berhasil Gaet Investor Qatar Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat
Ia juga membacakan narasi desakan yang dilayangkan ke KPK.
Mulai dari usut tuntas dugaan korupsi Jokowi dan keluarganya, hingga mendesak KPK untuk tak tebang pilih. (*)
4 thoughts on “Ubedillah Badrun Desak KPK kembali membuka laporan terkait dugaan korupsi yang dilakukan Jokowi dan Keluarganya.”