JURNAL TIPIKOR – Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan letusan setinggi 500 meter di atas puncak pada Sabtu, pukul 08.40 WIB.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 5 Oktober 2024, pukul 08.40 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.
Dia mengatakan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik.
Sebelumnya, tercatat Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl erupsi pada pukul 01.14 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak.
Baca juga KPK Panggil Sekjen Kemendagri dalam Dugaan Korupsi Pengadaan KTP Elektronik
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 96 detik.
Erupsi kembali pada pukul 02.15 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 122 detik.
Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya.
Baca Juga Presiden Jokowi Bertindak sebagai Insfektur Upacara pada HUT TNI ke-79 di Monas
Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(*)
Garantili takipçi satın al SEO optimizasyonu, dijital pazarlama stratejimizi güçlendirdi. http://royalelektrik.com/beylikduzu-elektrikci/
Daftar sekarang resmi situs dihttps://balebengong.id/file/ Terpercaya
Instagram takipçi satın alma siteleri SEO optimizasyonu, dijital pazarlama hedeflerimize ulaşmamıza yardımcı oldu. http://royalelektrik.com/esenyurt-elektrikci/
Daftar prediksi togelsyair hk Terpercaya
Daftar prediksi togelhttps://tulamben.desa.id/data/ Terpercaya
Daftar prediksi togelsitus toto login Terpercaya