Wajo, JURNAL TIPIKOR – Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMI-WB) bersama Puluhan masyarakat desa lacinde kecamatan pitumpanua kabupaten wajo menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Wajo. Pada senin 24 juni 2024, sekitar pukul 12.00 wita.
Dalam tuntutannya, AMI-WB dan masyarakat yang tergabung dalam aksi tersebut mengharapkan salah satu anggota perwakilan rakyat daerah kabupaten Wajo untuk hadir menerima dan mendengarkan Keluh kesahnya.
Namun hingga pukul 15.00 wita, tak satupun dari anggota DPRD yang hadir, ketidakhadiran anggota DPRD Wajo dalam menerima aspirasinya membuat para peserta aksi kecewa sehingga mengambil sikap membakar semua papan nama anggota DPRD Wajo.
Baca juga Kapolri Luncurkan Digitalisasi Perizinan Event, Industri Kreatif Semakin Dipermudah
Aksi pembakaran papan nama yang dilakukan oleh sejumlah peserta aksi akhirnya sampai ketelinga salah satu anggota DPRD Wajo yang berinisial HA.
Hal itulah yang kemudian diduga memicu amarah dari (HA) melontarkan umpatan kata kasar ke salah satu peserta massa aksi melalui panggilan Whatsapp (WA) setelah mengetahui papan nama anggota dewannya ikut terbakar.
Peserta aksi yang tidak ingin di sebutkan namanya tersebut berkata kemedia ini bahwa, oknum anggota dewan tersebut tidak terima papan namanya ikut dibakar, sebab dirinya bukan penerima aspirasi pada hari tersebut, 24 juni 2024.
“Saya tiba-tiba di telepon oleh (HA) dan langsung mengeluarkan kata umpatan `Tailacomu ndi`, Karna beliau tidak terima papan namanya ikut terbakar dari 40 papan nama yang di bakar oleh massa aksi.” ucapnya, senin ( 24/06/24)
Baca juga Diduga terjadi penyimpangan Dana BOS, LSM BPKP akan laporkan kasusnya ke BPK
Menurut peserta aksi tersebut, Oknum anggota DPRD Wajo itu melanjutkan melalui pesan Wahtsapp dan menyarankan agar yang di bakar cukup penerima aspirasi pada hari itu. Dan oknum Dewan tersebut juga berjanji akan mencari peserta massa aksi untuk bertemu setelah pulang dari Dinas Luar di Kota Samarinda.
“Beliau melanjutkan melalui pesan WA dan menyarankan ke saya, agar yang di bakar cukup papan nama Anggota Dewan penerima Aspirasi hari itu. Namun saya sangat menyayangkan sikap seorang anggota dewan yang terkesan arogan dan hanya mementingkan perjalanan keluar daerah tanpa memedulikan masalah rakyat di daerahnya sendiri. Tuturnya
HA yang dikonfirmasi awak media pada selasa (25/06/24), tak menampik adanya hal tersebut, ia menjelaskan bahwa dirinya kecewa lantaran papan namanya ikut di bakar peserta aksi.
” Maaf ndi kami tidak pernah permasalahkan setiap aksi yg datang ke gedung DPRD WAJO. Kami hanya merasa kecewa dan merasa di hina dengan di bakarnya papan nama anggota DPRD,termasuk namaku sendiri, itu sangat saya tdk terima, seandainya bahwa papan nama anggota dprd yg piket pada saat itu mungkin saya tdk permasalahkan, tapi ini membabi buta, saya sudah 10 tahun di dprd kab wajo barusan ada aksi seperti ini membakar papan nama anggota dprd, termasuk papan namaku sendiri,klo material papan nama itu saya kira tdk seberapa, tapi namaku di bakar, itulah mungkin saya langsung protes keras dengan kata kata kasarku itu.” Tutupnya
(Ikbal)