Ketua BPKP Kepulauan Meranti Menyayangkan ulah PT RAPP selalu PHP pada masyakat dan Pemda Meranti

MERANTI, JURNAL TIPIKOR – Pembersihan (Normalisasi) aliran Sungai Dedap, Tasik Putri Puyu yang dijanjikan oleh pihak PT RAPP sampai saat ini tidak direalisasikan.

‘Janji Manis’ yang dilontarkannya oleh pihak perusahaan pada Senin (15/1/2024) di Kantor Desa Mengkirau dihadapan Plt Bupati Kepulauan Meranti AKBP Purn H Asmar saat membagikan sembako kepada masyarakat bahwa pihak perusahaan akan melakukan penggalian atau pembersihan aliran sungai Dedap yang sampai saat ini masih dangkal.

Kepada Jurnal Tipikor, Selasa (02/04/2024) pagi Camat Tasik Putri Puyu Zainal SE mengatakan kalau pengalian yang dijanjikan oleh pihak Perusahaan PT RAPP kemarin sampai saat ini tidak ada atau belum dilakukan.

“Sampai saat ini belum ada dikerjakan, kalau Pembersihan aliran Sungai Dedap itu kami tanyakan ke Perusahan PT RAPP katanya habis lebaran baru mau dikerjakan,” ucap Zainal.

Baca juga KPK berharap Prabowo Subianto jadi Jembatan Koordinasi antara KPK dengan Polri dan Kejagung

Dikatakan Zainal kalau pembersihan itu tidak menunggu Izin AMDAL Karena bukan pengalian baru tetapi mereka hanya menormalisasi sungai saja, dan itu merupakan keinginan masyarakat terhadap kontribusi dari pihak perusahaan ke masyarakat atas keluhan mereka.

“Barusan saya telpon pihak perusahaan kalau mereka tidak sanggup apabila tidak ada Izin AMDAL Karena itu merupakan diluar wilayah Konsesi,” ucap Camat Tasik Putri Puyu.

Sementara itu keterangan dari Kades Dedap Mansur mengatakan kalau keinginan masyarakat datang ke pemerintah desa meminta pihak perusahaan segera melakukan normalisasi sungai Dedap, mereka tidak mau rumah mereka terendam air seperti kejadian sebelumnya.

“Intinya masyarakat mau pihak PT RAPP memenuhi keinginan mereka untuk mengali sungai tersebut, dan ini sudah pas pasal cuaca panas. Itu sudah disepakati kemarin saat saya dan masyarakat melakukan musyawarah,” terangnya.

Baca juga Kejagung : Harvey Moeis baru boleh dikunjungi Pihak Keluarga setelah sepekan ditahan

Sementara itu, Corporate Communications PT RAPP, Disra Aldrick, saat dikonfirmasi lewat telpon WhatsApp dan chat belum ditanggapi hingga berita ini diterbitkan.

Ditempat terpisah,  ketua BPKP Kabupaten Kepulauan Meranti, Ramlan Abdullah mengatakan, kami menyayangkan sejak awal PT rapp selalu PHP pada masyakat dan Pemda Meranti …padahal hasil yg diperoleh dari penguasaan lahan Konsensi pulau Padang ±25 .000 hektar sudah menghasilkan banyak lah ucap, Ramlan ..

Jgn dijadikan Meranti tempat menghasilkan uang yg menikmati daerah lain, tegas Ramlan.

Lebih lanjut Ramlan mengutarakan bahwa Pulau Padang tidak pernah banjir, akan tetapi setelah Rapp masuk pulau Padang kawasan itu sering banjir.

“Didalam hutan pulau Padang ada kanal yg mebelah pulau Padang agar kayu akasia mudah dibawa keluar dari dalam hutan .kami sebagai pendiri kab ini minta pada petinggi Rapp memperhatikan Meranti, kalian kaya raya hasil perjuangan kami, tutupnya. (Agustian)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *