Jakarta, Jurnaltipioor.com l Pasca pengunduran dirinya sebagai Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Ada banyak hal yang disampaikan Syahrul Yasin Limpo kepada Presiden dalam pertemuan yang berlangsung satu jam itu.
Dalam momen pertemuan yang berlangsung hangat itu, dia berterima kasih kepada Presiden karena telah percaya kepada dirinya untuk menjadi Menteri Pertanian sejak 23 Oktober 2019. Dia menganggap itu kepercayaan dan tugas yang harus dijalankan sebaik-baiknya untuk mengurus Pertanian di Indonesia agar lebih bermanfaat bagi rakyat.
“Namun demikian, saya juga mohon maaf dan pamit pada Bapak Presiden karena tidak bisa menyelesaikan tugas atau tidak bisa lagi membantu Bapak Presiden sampai akhir masa jabatan,” ujar Syahrul Yasin Limpo dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 8 Oktober 2023.
Laporkan Kinerja Sebagai Mentan
Sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada Presiden dan rakyat Indonesia, dia pun melaporkan kinerjanya selama menjadi Menteri Pertanian pada 2019-2023. Dia menyampaikan selama menjadi Menteri Pertanian, terdapat sejumlah perbaikan yang cukup mendasar di bidang pertanian.
Baca juga Organisasi Garda Prabowo Provinsi Riau Berbagi Berkah Ratusan SnackBox di Jalan Harapan Raya
Berikut perbaikan yang dilakukan selama Syahrul Yasin Limpo memimpin Kementerian Pertanian:
- Di tengah kondisi yang sulit saat diterpa pandemi, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut lapangan usaha sebagian besar negatif, hanya tiga sektor yang positif, yaitu pertanian (16,24 persen), infokom (3,44 persen), dan pengadaan air (1,28 persen). Sedangkan sisanya negatif
- Nilai ekspor pertanian meningkat tajam dari 2019 sampai dengan 2022, yaitu dari Rp390,16 triliun menjadi Rp658,18 triliun
- Serapan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor pertanian dalam rentang 2020-2023 adalah sampai akhir Desember 2020 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp55,30 triliun, sampai akhir Desember 2021 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp85,62 triliun, dan sampai dengan akhir Desember 2022 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp113,43 triliun
- Produksi beras nasional pada tahun 2021 dan 2022 naik 0,18 juta ton, mencapai 31,54 juta ton pada 2022
- Demikian juga dengan produksi sejumah komoditas pangan pokok 2019-2022, seperti jagung, cabe, bawang merah, daging ayam ras, telur, dan lainnya.
“Saya tidak ingin mengrklaim semua kinerja tersebut hanya kinerja saya. Tidak, sama sekali. Seluruh kinerja tersebut harus dilihat dari dua aspek. Pertama, komitmen Bapak Presiden terhadap pertanian di Indonesia dan kedua itu adalah kerja keras seluruh pejabat dan pegawai di Kementerian Pertanian. Saya hanya memfasilitasi dan memimpin para pejabat dan pegawai tersebut bekerja sebaik-baiknya,” ujar dia.
Baca juga Wow…Inilah 5 Instansi dengan Tukin Tertinggi di Indonesia
71 Penghargaan dan 3 Dari KPK
Selain kinerja, Kementerian Pertanian selama 2019-2023 menerima 71 penghargaan dan apresiasi dari berbagai instansi di Indonesia dan lembaga luar negeri. Di antaranya, terdapat tiga penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berikut tiga penghargaaan Kementan di era Syahrul Yasin Limpo dari KPK:
- Penghargaan antigratifikasi terbaik
- Penghargaan pengelolaan LHKPN terbaik pada 2019
- Sertifikat aksi nasional pencegahan korupsi (ANPK) atas pengelolaan data penyaluran subsidi dengan memanfaat NIK.
Syahrul Yasin Limpo menyampaikan laporan keuangan Kementerian Pertanian juga mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) selama tujuh kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sejak 2016-2022. Dia ikhlas jika semua capaian itu dipandang sebelah mata karena terdapat tuduhan keterlibatannya dalam kasus korupsi.
“Saya menyampaikan terima kasih pada seluruh instansi yang menghargai kinerja Kementerian Pertanian selama saya dipercaya menjadi Menteri Pertanian. Jika hal tersebut kemudian seolah-olah tidak berarti karena sangkaan yang belum tentu benar yang ditujukan pada saya saat ini, saya terima dengan lapang dada,” ujar dia.
Baca juga ICW : Bantahan Ketua KPK atas Isu Pemerasan, Moga Polda Metro Jaya Tidak Terbuai
Dia menekankan seluruh kinerja sebagai menteri, jika berhasil, itu adalah prestasi Presiden serta kerja para pejabat dan pegawai di Kementan. Selama ini, dia mengaku hanya melanjutkan visi dan misi Presiden agar sektor pertanian lebih maju dan masyarakat mendapatkan manfaat.
“Sedangkan, jika ada kesalahan selama menjadi menteri, hal itu adalah tanggung jawab saya yang menjalankan jabatan ini,” ujar dia.
Janji Kooperatif dengan Proses Hukum
Di hadapan Presiden Jokowi, dia pun menegaskan bakal kooperatif dengan proses hukum yang berjalan di KPK. Namanya terseret kasus dugaan rasuah di Kementan dan sudah dicekal untuk tidak bepergian ke luar negeri.
“Tentang Proses hukum yang sedang berjalan ini, saya sampaikan saya akan menghadapi hal tersebut secara koperatif,” ujar dia.
Dia memiliki hak untuk melakukan pembelaan dalam perkara ini. Namun, dia tetap menghormati proses hukum yang sudah berjalan.
“Hukum memberikan hak pada kita yang dituduh melakukan sesuatu untuk membuat pembelaan yang sebaik-baiknya. Hal tersebut akan saya lakukan yang tentu saja dengan penghormatan terhadap hukum yang berlaku,” ucap dia.
Penegakan Hukum Lebih Bersih
Dia juga menyoroti soal penegakan hukum di Indonesia saat bertemu dengan Presiden Jokowi. Dia berharap penegakan hukum bisa berjalan lebih baik dan bersih ke depannya.
“Semoga ke depan upaya penegakan hukum dan pemberatasan korupsi lebih kuat dan dilakukan secara bersih, serta tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik praktis,” ucap dia.
Di samping itu, dia berharap ke depan pertanian Indonesia menjadi jauh lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh rakyat
Red.
2 thoughts on “Bertemu Presiden Jokowi, Syahrul Yasin Limpo melaporkan Beberapa Hal Penting”