WAYTENONG, JURNAL TIPIKOR– Ketua Komisi IV DPR RI Sudin S.E melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) bimbingan teknis (Bimtek), komoditas sayuran dan tanaman obat strategis kepada masyarakat tani Kabupaten Lampung Barat yang dilaksanakan Pekon Tambakjaya, Kecamatan Waytenong dan Pekon Selasa (26/5).
Acara itu dihadiri Direktur Tanaman dan Sayuran Obat Muhammad Andi Idil Fitri Kementerian Pertanian RI, Ketua DPC PDI Perjuangan, Kabupaten Lambar Hi Parosil Mabus, Ketua DPRD Lambar Edi Novial, S.Kom.,
Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan , Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Kepala Seksi Sayuran dan Tanaman Obat Ir Suhenda Arsol. Pj Bupati Lambar di wakili Asisten Perekonomian Wasisno Sembiring, Kadis Tanaman Pangan Hortikultura Lambar Ir Nata Djudin Amran, serta masyarakat dari berbagai unsur seperti Kelompok Wanita Tani (KWT), petani milenial Kabupaten Lambar.
Tingkatkan Produksi Kopi Lambar,Sudin anjurkan pemanfaatan teknologi pertanian
Bimtek tersebut sebagai bentuk penyuluhan dan pembelajaran bagi petani dengan menghadirkan praktisi Balai Penyuluhan Pertanian Provinsi Lampung Widiaiswara. Dengan materi kegiatan Budi Daya Sayuran Di Pekarangan Lampung Barat. Dengan memberikan pelatihan terkait budidaya sayuran bahkan bisa di praktekan di lingkungan rumah bersama Suyitno kiat sukses bertani cabai Lampung.
Di hadapan Ketua Komisi IV DPR RI dan 300 peserta Bimtek, Ketua DPC Lambar Parosil Mabsus, menyampaikan masalah pertanian hortikultura di Kabupaten Lambar yang terus menurus dirasakan petani.
Sehingga melalui acara itu diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengetahuan petani dalam meningkatkan kualitas dan hasil. “Mewakili masyarakat Lambar saya menyambut baik dan gembira dengan program bapak Ketua Komisi IV Sudin yang datang ke Lambar dengan mengajak kementerian pertanian dan provinsi memberikan wawasan kepada petani sayur lambar. Tentu ini jadi semangat bagi petani lambar menjadi petani makmur petani modern,” harapannya.
Pihaknya menyampaikan masalah lain yang sering di hadapkan dengan persoalan pertanian yakni tingginya harga pupuk dan obatan, yang tidak sebanding dengan harga jual. Karena itu pihaknya minta bagaimana caranya kedepan membuat trobosan dan kemitraan atau MOU supaya saat barang banyak harga tidak anjlok terutama hortikultura seperti tomat, cabai, labu dan lainnya .
Wakapolda Banten Pimpin Apel Deklarasi Polisi Rw
Di bidang perkebunan kopi yang menjadi komoditas Lambar juga sudah tiga tahun hasilnya turun drastis, dan itu jadi persoalan yang mendasar. “Kalau kopi banyak harga turun warga tetap senang, dan sebaliknya walau harga tinggi tapi tidak ada kopi percuma,” imbuhnya.
Dalam sambutan Sudin, menegaskan akan berkoordinasi dengan kementerian pertanian bagaimana jalan keluar mengatasi harga jika barang banyak harga menurun mencari solusi jalan terbaik diantaranya melakukan pengolahan, seperti cabai dapat di jual dengan bentuk cabai kering atau cabai minyak dan lainnya. Begitu juga masalah pupuk subsidi yabg dikeluhkan karena mengalami kekurangan.
Dan terkait itu pihaknya akan menyalurkan bantuan dua unit pengolahan pupuk yang komplit dengan harga peralatan Rp200 juta per unit. Hal itu karena pihaknya merasakan sendiri sulitnya petani dalam membudidayakan tanaman.
Asisten Perekonomian Wasisno Sembiring, berharap peserta dapat memperoleh dan peningkatan pengetahuan, serta dapat merubah prilaku yang tadinya tidak baik menjadi lebih baik seperti keterampilan dalam pertanian. Kualitas produksi yang diharapkan melalui bimtek ini walau lahan tidak luas namun dapat di maksimalkan,” ajaknya.
Diduga Terlibat Kasus Korupsi Walikota Bandung, KPK Ajukan Cekal atas Sekda Kota Bandung
Pemkab akan melakukan evakuasi pendapatan usaha pertanian, perikanan, kehutanan dalam upaya mendongkrak usaha petani. ” Kita jangan terperangkap di pendapatan yang rendah karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah, karena itu kita harus terus berinovasi,” pintanya.
Nata Djudin Terimakasih kepada Kementerian Pertanian RI melalui Ketua Komisi IV Sudin atas aspirasi dari bawah tersampaikan dengan baik dan diperjuangkan untuk kemajuan pertanian di bumi Lambar tersebut.
Pada kesempatan itu Sudin menyerahkan bantuan bantuan bibit cabai untuk luas lahan 20 Hektar., Terbagi dua kelompok gapoktan agung lestari Kecamatan Waytenong dan Gapoktan Subur Alami Kecamatan Sukau. Serta beberapa bantuan lainnya seperti kendaraan roda empat, dan sarana pertanian lainnya. (rangga)