
Bandung, JURNAL TIPIKOR – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, secara resmi membuka Cerita Fest: Bandung Kota Cerita di Micro Library Alun-alun Bandung hari ini, menekankan bahwa kekayaan cerita di kota ini adalah identitas, sumber inspirasi, dan penggerak utama ekonomi kreatif.
Dalam pidatonya, Farhan menyatakan, “Bandung ini penuh dengan cerita keajaiban. Bahkan hal-hal kecil yang dulu dianggap sepele, ketika didokumentasikan dan disampaikan kembali, bisa menjadi warisan budaya yang sangat berarti. Kita harus mulai dari sini.”
Farhan menyoroti pentingnya mengubah persepsi terhadap perpustakaan dan kearsipan. Ia menekankan bahwa keduanya harus bertransformasi menjadi ruang publik yang hidup dan interaktif, bukan lagi tempat yang sunyi dan membosankan.
“Perpustakaan harus menjadi tempat bertemu, berdiskusi, dan berbagi cerita. Ini bukan akhir dari era membaca, tapi awal dari era berbagi pengalaman dan memori,” tambahnya.
Wali Kota juga menggarisbawahi urgensi pengumpulan arsip, termasuk buku tahunan SMA se-Kota Bandung, sebagai bagian integral dari identitas kolektif warga.
Ia mendorong masyarakat untuk mendokumentasikan arsip pribadi dan sejarah komunitas, seraya menegaskan kekuatan luar biasa dari cerita-cerita tersebut. “Siapa sangka orang yang ada di ‘yearbook’ SMA 30 tahun lalu, kini menjadi profesor atau tokoh penting. Cerita-cerita ini punya kekuatan luar biasa,” jelasnya.
Cerita Fest menandai peluncuran program “Bandung Kota Cerita” yang bertujuan mengajak seluruh elemen masyarakat terlibat dalam pelestarian arsip dan pengembangan literasi berbasis narasi.
Rangkaian acara meliputi diskusi panel, mini workshop, showcase duta cerita, walking tour sejarah, serta peluncuran program Child Dreams dan Jalan Cerita Soekarno.
Lebih lanjut, Farhan menekankan peran krusial pengarsipan digital sebagai fondasi perlindungan hak cipta dan penguatan ekonomi kreatif.
Ia mencontohkan bagaimana data resmi esensial dalam klaim royalti karya musik untuk melindungi seniman secara hukum.
“Cerita itu bisa jadi fakta, lalu jadi data, dan pada akhirnya bisa bernilai ekonomi jika dikelola dengan baik. Maka semua harus terdokumentasi dan didigitalisasi,” tutur Farhan.
Baca juga Peringatan HANI 2025: Wakil Wali Kota Bandung Ajak Pemuda Jadi Garda Terdepan Perangi Narkoba
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung, Dewi ‘Kenny’ Kaniasari, menjelaskan bahwa program ini adalah langkah awal untuk memperkuat peran arsip dan perpustakaan sebagai penggerak budaya literasi dan pariwisata edukatif.
“Cerita-cerita dari masyarakat akan kami kumpulkan, dikurasi, dan diarsipkan. Kami juga menggandeng komunitas hingga mitra internasional agar cerita Bandung bisa dikenal lebih luas. Bahkan, produk UMKM pun kini dilengkapi barcode yang bisa di-scan untuk mengakses kisah di balik produknya,” ujar Kenny.
Kenny juga menegaskan komitmen Disarpus untuk mengintegrasikan dokumentasi, digitalisasi, dan promosi dalam satu ekosistem budaya yang kolaboratif, dengan tujuan menjadikan perpustakaan tempat yang hidup dan relevan bagi semua orang.
Acara pembukaan Cerita Fest: Bandung Bercerita dihadiri oleh perwakilan komunitas literasi, tokoh budaya, perwakilan Kedutaan Besar Singa28 Juni 2025, serta mitra internasional dari Temasek Foundation dan Human Library.
Kegiatan ini akan berlangsung hingga sore hari, tersebar di beberapa lokasi seperti Pendopo, Kantor Disarpus Kota Bandung di Jalan Seram, dan Micro Library Alun-alun Bandung.
(AZI)
Ataşehir Mahalleleri: Elektrik sistemini standartlara uygun hale getirdi. https://www.malumathaber.com/firma-rehberi/usta-elektrikci-922.html
Eyüpsultan Elektrikçi Süheyla Y. – “Yıllardır elektrik işlerimizi yapıyor. Kesinlikle tavsiye ederim.” https://www.firmasec.com/firma/bbtmkc-usta-elektrikci/