
Cikarang Utara, JURNAL TIPIKOR – Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, baru-baru ini terlibat dalam perdebatan sengit dengan seorang gadis bernama Aura Cinta, lulusan SMA N 1 Cikarang Utara, terkait kebijakannya yang melarang kegiatan di luar sekolah seperti study tour dan acara perpisahan.
Perdebatan ini bermula ketika Aura Cinta menyampaikan kritiknya secara terbuka, bahkan di depan kamera, mengenai larangan tersebut.
Bagi Aura, kebijakan ini dianggap tidak tepat, terutama terkait larangan acara perpisahan sekolah.
“Acara perpisahan itu momen penting bagi kami, momen untuk merayakan kelulusan setelah tiga tahun belajar,” ungkap Aura Cinta dalam pernyataannya.
“Ini bukan hanya soal biaya, tapi juga tentang kenangan dan kebersamaan.” Tambahnya
Baca juga Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat Sidak Pasar Gedebage, Temukan Tumpukan Sampah Menggunung
Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan kebijakannya yang fokus pada efisiensi dan transparansi anggaran, berargumen bahwa kegiatan-kegiatan tersebut seringkali membebani orang tua siswa dengan biaya yang tidak sedikit.
Ia menekankan pentingnya penggunaan anggaran sekolah untuk kegiatan yang lebih bermanfaat bagi pendidikan siswa.
“Saya memahami keinginan para siswa untuk merayakan kelulusan,” ujar Dedi Mulyadi. “Namun, kita juga harus mempertimbangkan kondisi ekonomi keluarga siswa. Jangan sampai kegiatan-kegiatan ini justru menjadi beban bagi mereka.” Tegas Dedi
Perdebatan ini pun berlanjut dengan adu argumen yang cukup panas. Aura Cinta bersikeras bahwa acara perpisahan adalah hak siswa dan tidak seharusnya dilarang. Sementara itu, Dedi Mulyadi tetap pada pendiriannya bahwa kebijakan tersebut diambil demi kepentingan yang lebih besar.
Perdebatan ini kemudian menjadi viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang mendukung Aura Cinta dan menganggap kebijakan Dedi Mulyadi terlalu kaku. Namun, tidak sedikit pula yang setuju dengan Dedi Mulyadi dan menganggap bahwa kebijakan tersebut perlu ldiambil untuk mencegah pemborosan anggaran sekolah.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi mengenai pentingnya keseimbangan antara tradisi sekolah dengan efisiensi anggaran pendidikan.
(AT)
1 thought on “Debat Sengit: Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Beradu Argumen dengan Lulusan SMA Terkait Larangan Study Tour dan Perpisahan Sekolah”