Lampung barat-JurnalTipikor– Kegiatan Pemutakhiran Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2023 kembali dimulai Mei ini yang ditargetkan selesai pada tanggal 31 Mei 2023.
Koordinator Kabupaten. Lambar Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Taswin Parizullah, S.Hi mengatakan pemutakhiran IDM tahun ini memliki perbedaan yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dikarenakan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemutakhiran IDM Tahun 2023, jumlah pertanyaan dalam kuisioner desa, naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya menjadi 1.122 pertanyaan induk.
Kemudian ditambah pertanyaan sub atau turunan sehingga secara keseluruhan, jumlah pertanyaan dalam kuisioner sebanyak 1.596 pertanyaan.
Pekon Mekarjaya Tingkatkan Sinergitas antar Aparatur demi kemajuan dan kelancaran program
Lanjutnya selain penambahan jumlah pertanyaan, akan ada tujuh template yang harus di upload dalam aplikasi online IDM yang tahun-tahun sebelumnya tidak menggunakan template.
Pada pertanyaan nomor 364 di kuesioner, petugas pendataan juga harus mengunggah dokumen file PDF sebagai bukti Bukti Absen Musyawarah desa perencanaan.
Melihat SOP 2023 ini, dapat terlihat bahwa pemutakhiran IDM akan lebih berat pelaksanaannya dibanding tahun sebelumnya.
DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Bogor Resmi Mendaftar Bacalegnya ke KPU
Lanjut Taswin, dalam kegiatan pemutakhiran IDM, pekon akan dikelompokkan menjadi pekon mandiri, maju, berkembang, tertinggal dan sangat tertinggal.
Dimana di Lampung Barat 2022, pekon yang dikategorikan sebagai pekon mandiri hasil pemutakhiran IDM sebanyak 47 pekon, kategori pekon maju sebanyak 63 pekon dan kategori pekon berkembang sebanyak 21 pekon. Sedangkan untuk kategori pekon tertinggal dan sangat tertinggal sudah tidak ada lagi.
Jumlah pekon mandiri di Lampung Barat paling banyak di kabupaten se Indonesia khusus wilayah di luar Jawa, hal ini dikarenakan skor indeks ketahanan lingkungannya yang cukup tinggi, sehingga sangat mempengaruhi nilai akhir secara keseluruhan.
Hal ini juga dapat dipahami karena wilayah Lampung Barat yang rentan dengan bencana, sehingga banyak pekon melakukan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan. Selain indeks ketahanan pangan, dalam pemutakhiran IDM juga ada indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan sosial.
Lebih jauh di kemukakan Taswin dengan adanya perubahan yang cukup signifikan dalam kegiatan pemutakhiran IDM tahun ini, ada potensi perubahan status pekon yang awalnya statusnya lebih tinggi, misalnya dari pekon mandiri menjadi pekon maju atau dari pekon maju menjadi pekon berkembang.
Perubahan ini akan sangat berdampak pada penentuan alokasi dana desa. IDM sendiri merupakan salah satu komponen penentu dalam besaran alokasi dana desa pada tahun berikutnya.
Terlepas adanya potensi perubahan kategori pekon hasil pemutakhiran IDM, Koordinator Kabupaten Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Memiliki 64 Tenaga Pendamping yang tersebar di 131 Pekon di Lampung Barat bertekad untuk menyukseskan kegiatan ini sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan.
PPDB Disdik Kota Bandung dan Tahun Politik
64 pendamping juga akan mengawal dan mendampingi pemerintahan pekon dalam pelaksanaan kegiatan ini hingga selesai. Dan hal yang sangat penting dan prinsipil dalam pemutakhiran IDM ini adalah bagaimana kegiatan ini dilaksanakan secara obyektif dan partisipatif. Data yang benar akan menghasilkan keputusan dan kebijakan yang tepat. (rangga)
1 thought on “Evaluasi Perkembangan Pekon Petugas Kembali Melaksanakan Pemutakhiran IDM”